Contoh Karya Tulis ILMIAH Budidaya Jahe

CONTOH KARYA TULIS ILMIAH BUDIDAYA JAHE

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Saya Penulis Panjatkan kepada TUHAN yang MAHA ESA sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah saya yang diberikan oleh guru saya ibu SULASTRI S.Pd   yang berjudul “BUDIDAYA TANAMAN JAHE” dengan baik dan tanpa halangan berarti.
Karya Tulis Ilmiah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai sumber yang saya dapat.oleh karena itu saya berterima kasih atas bantuan informasinya.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan karya ilmiah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga karya ilmiah ini dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.

Jambi,13 Februari 2018

Penulis



DAFTAR ISI
HALAM JUDUL................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................................4
a.Latar Belakang Masalah.............................................................................................................4
b.Rumusan Masalah.......................................................................................................................5
c.Tujuan Penulis..............................................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................................................5
a.Sejarah Singkat Jahe....................................................................................................................5
b.Uraian Tanaman..........................................................................................................................5
c.Deskripsi Tanaman Jahe..............................................................................................................6
d.Jenis Tanaman Jahe.....................................................................................................................6
e.Manfaat Tanaman Jahe...............................................................................................................7
f.Syarat Penanaman........................................................................................................................7
g.Metode Penanaman Jahe............................................................................................................8
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................................10
a.Kesimpulan...............................................................................................................................10
b.Saran........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................11



BAB 1 PENDAHULUAN
a.Latar Belakang
Jahe merupakan salah satu tanaman yang memiiki banyak sekali manfaat dan fungsi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Telah lama di negara Indonesia mengenal tanaman jahe. Dari zaman sebelum masa penjajahan, Indonesia adalah salah satu negara pengahasil rempah-rempah yang sangat baik kwalitasnya di dunia,salah satu rempah rempah tersebut  adalah jahe. Tanaman jahe sangat baik tumbuh dan berkembang d Indonesia. Karena tanah dan iklim yang cocok, curah hujan yang cukup dapat menunjang pertumbuhan jahe dengan baik.
Tanaman jahe paling cocok ditanam pada tanah yang subur, gembur dan banyak mengandung humus. Tekstur tanah yang baik adalah lempung berpasir, liat berpasir. Tanah di Indonesia memiliki tesktur tanah yang gembur dan memiliki kandungan humus yang besar, karena di Indonesia banyak memiliki gunung berapi yang limpahan dan luberan dari gunung merapi mengandung banyak humus.  Jahe  tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis dengan ketinggian 0- 2.000 m dpl Di Indonesia pada umumnya ditanam pada ketinggian 200 – 600 m dpl. Rata-rata lahan pertanian di Indonesia sekitar 10-2000 m dpl,jadi sangat cocok dalam budidaya tanaman jahe.
Karena jahe memiliki syarat hidup yang cocok di Indonesia dan perawatan yang mudah,banyak pekarangan rumah  yang di tanami jahe sebagai tanaman herbal. Jahe dimanfaatkan untuk salah satu bumbu dapur atau pun untuk obat tradisional seperti jamu. Jahe biasa di tanam di pekarangan rumah dengan sistem  tumpang sari yang di campur dengan tanaman sayur lainnya. Jadi pekarangan keluarga dapat dijadikan taman herbal yang memiliki banyak fungsi,juga dapat memperindah pekaranga rumah. Karena kebutuhan akan komoditas jahe tiap tahun meningkat dan harga jahe juga stabil, maka para petani di Indonesia dapat menggunakan jahe untuk komoditas pertanian yang akan di budidayakan.  Kebutuhan akan jahe meningkat di karenakan mulai berkembangnya usaha-usaha kecil sampai menengah yang menggunakan jahe sebagai produk olahan’nya. Seperti usaha dodol jahe yang sekarang lagi  banyak di minati karena memiliki pasar yang luas. Selain itu juga usaha pembuatan minuman tradisional,usaha jamu, bumbu-bumbu masakan yang instan, juga untuk obat-obat tradisional yang di kemas secara modern.
Jahe merupakan salah satu komoditas ekspor yang sangat digemari di kawasan eropa dan jepang serta harga komoditas ini bisa melambung d kawasan internasional, jadi sangat menggiurkan bila kita usaha dalam budidaya jahe putih pada khususnya. Serta dapat menambah devisa bagi negara. Dari deskripsi di atas, maka kelompok kami memilih jahe untuk dijadikan acuan dalam pemilihan komoditas yang terdapat di laporan kami.



b.Rumusan Masalah
Berdaarkan latar belakang masalah maka,rumusan masalah dalam karya ilmiah ini adalah “Bagimana cara BUDIDAYA JAHE.”

c.Tujuan Penulis
agar pembaca dapat memahami tentang cara pembudidayaan tanaman jahe dengan benar.

BAB 2 PEMBAHASAN
a.Sejarah Singkat Jahe
Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan temu-temuan lainnya seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain. Nama daerah jahe antara lain halia (Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa dan Bali), jhai (Madura), melito (Gorontalo), geraka (Ternate), dsb.
b. Uraian Tanaman
Jahe(Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Klasifikasi
Divisi                    : Spermatophyta
Sub-divisi             : Angiospermae
Kelas                    : Monocotyledoneae
Ordo                     : Zingiberales
Famili                   : Zingiberaceae
Genus                   : Zingiber
Species                 : Zingiber officinale.

c.Deskripsi Tanaman Jahe
Jahe (Zingiber officinale Rosc) adalah tanaman yang tumbuh tegak  berbatang semu, tinggi 30 cm sampai 1 m, rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga. Daun sempit, panjang 15 – 23 mm, lebar 8 – 15 mm ; tangkai daun berbulu, panjang 2 – 4 mm ; bentuk lidah daun memanjang, panjang 7,5 – 10 mm, dan tidak berbulu; seludang agak berbulu. Perbungaan berupa malai tersembul dipermukaan tanah, berbentuk tongkat atau bundar telur yang sempit, 2,75 – 3 kali lebarnya, sangat tajam ; panjang malai 3,5 – 5 cm, lebar 1,5 – 1,75 cm ; gagang bunga hampir tidak berbulu, panjang 25 cm, rahis berbulu jarang ; sisik pada gagang terdapat 5 – 7 buah, berbentuk lanset, letaknya berdekatan atau rapat, hampir tidak berbulu, panjang sisik 3 – 5 cm; daun pelindung berbentuk bundar telur terbalik, bundar pada ujungnya, tidak berbulu, berwarna hijau cerah, panjang 2,5 cm, lebar 1 – 1,75 cm ; mahkota bunga berbentuk tabung 2 – 2,5 cm, helainya agak sempit, berbentuk tajam, berwarna kuning kehijauan, panjang 1,5 – 2,5 mm, lebar 3 – 3,5 mm, bibir berwarna ungu, gelap, berbintik-bintik berwarna putih kekuningan, panjang 12 – 15 mm ; kepala sari berwarna ungu, panjang 9 mm ; tangkai putik 2.

d.Jenis Tanaman Jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpangnya. Umumnya dikenal 3 varietas jahe, yaitu :

1.    Jahe putih/kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak Rimpangnya lebihbesar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua varietas lainnya. Jenis jaheini bias dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segarmaupun jahe olahan.
2.    Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit Ruasnya kecil, agakrata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua.Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas,disamping seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk diekstrakoleoresin dan minyak atsirinya.
3.    Jahe merah. Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil samaseperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyakatsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan.
e.Manfaat Tanaman Jahe
Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa padamakanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe juga dapatdigunakan pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinanjahe, dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng dan sirup. Dewasa ini para petani cabemenggunakan jahe sebagai pestisida alami. Dalam perdagangan jahe dijual dalam bentuk segar, kering, jahe bubuk dan awetan jahe.
Disamping itu terdapat hasil olahan jahe seperti:minyak astiri dan koresin yang diperoleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagaibahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan lain-lain.
Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut),anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi,anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getahlambung dan getah empedu.

f.Syarat Pertumbuhan
Iklim
1.    Tanaman jahe membutuhkan curah hujan relatif tinggi, yaitu antara 2.500-4.000 mm/tahun.
2.    Pada umur 2,5 sampai 7 bulan atau lebih tanaman jahe memerlukan sinar matahari.
3.    Dengan kata lain penanaman jahe dilakukan di tempat yang terbuka sehingga mendapat sinar matahari sepanjang hari.
4.    Suhu udara optimum untuk budidaya tanaman jahe antara 20-35 oC.
Media Tanam
1.    Tanaman jahe paling cocok ditanam pada tanah yang subur, gembur dan banyakmengandung humus.
2.    Tekstur tanah yang baik adalah lempung berpasir, liat berpasir dan tanah laterik.
3.    Tanaman jahe dapat tumbuh pada keasaman tanah (pH) sekitar 4,3-7,4. Tetapi keasamantanah (pH) optimum untuk jahe gajah adalah 6,8-7,0.
Ketinggian Tempat
1.    Jahe tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis dengan ketinggian 0 – 2.000 m dpl.
2.    Di Indonesia pada umumnya ditanam pada ketinggian 200 – 600 m dpl.
g.Metode Penanaman Jahe
alat dan bahan:
Bahan yang digunakan :
1.     Bibit jahe
2.     Pupuk kandang
3.     Pupuk TSP
4.     Pupuk Urea
5.     Pupuk SP36
Alat yang digunakan:
1.     Cangkul
2.     Ember
3.     Cetok
4.     Garu
Cara Kerja:
Pembibitan
1.    bibit dipilih yang memenuhi syarat mutu genetik, mutu fisiologis dan mutu fisik.
2.    pilih bibit jahe baru dan bibit baru yang memenuhi syarat tersebut, dari tanaman yang sehat, kulit rimpang tidak terluka.
3.    potong jahe yang telah dipilih menjadi bagian kecil memiliki sekitar 3-5 mata tunas.
Pengolahan Media Tanam:
Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal harus diperhatikann syarat-syarat tumbuh yang dibutuhkan tanaman jahe.
1.Pembukaan lahan
Pengolahan tanah dengan dibajak sedalam kurang 30cm dengan tujuan untuk mendapatkan kondisi tanah  yang gembur atau remah dan membersihkan dari tanaman penganggu.
2.pembentukan bendengan
Bendengan yang dibuat dengan ukuran 3m x 2m dan di ratakan dengan cangkul.tanah juga digemburkan supaya halus agar mempermudah untuk menanam.
Teknik Penanaman:
1.pembuatan jarak tanaman
pengukuran dengan menggunakan rafia, di buat dengan jarak tanam 40 cm x 20 cm.
2.pembuatan lubang
untuk menghindari pertumbuhan jahe yang jelek, karena kondisi air tanah yang buruk maka di buat bedengan , dan masing-masing kelompok mendapatkan 2 bedengan. Selanjutnya buat lubang-lubang kecil sedalam 3 cm – 7,5 cm untuk menanam bibit.
3.Cara Penanaman:
cara penanaman dilakukan dengan cara melekatkan bibit rimpang secara rebah ke dalam lubang tanam yang telah di siapkan dan di beri furadan pada saat penanaman.
Pemeliharaan Tanaman:
1.penyulaman
sekitar 2 – 3 minggu setelah tanam, hendaknya diadakan untuk melihat rimpang yang mati.
2.penyiangan
penyiangan di lakukan pada saat praktikum dengan pengamatan langsung, jangan sampai tanaman penganggu yang menonjol pada bedengan tersebut sehinnga tidak mengalahkan pertumbuhan jahe tersebut.
3.Pembubunan
tanaman jahe memerlukan tanah yang peredarann udara dan air dapat berjalan dengan baik, maka tanah harus digemburkan. Disamping itu tujuan pembubunan untuk menimbun rimpang jahe yang kadang- kadang muncul keatas permukaan tanah. Apabila tanaman jahe masih muda, cukup tanah di cangkul tipis disekeliling rumpun dengan jarak kurang lebih 30 cm.
4.Pengairan dan penyiraman
Tanaman jahe tidak memerlukan air yang terlalu banyak untuk pertumbuhannya.
Hasil:
Deskripsi Bibit baru :
1.    Berat 111,5 gram
2.    Jumlah mata tunas sedikit
3.    Kadar air banyak
4.    Ukuran tidak seragam
5.    Aroma tajam
6.    Kulit terlihat segar

Deskripsi Bibit lama :
1.    Berat 55 gram
2.    Jumlah mata tunas banyak
3.    Kadar air sedikit
4.    Ukuran tidak seragam
5.    Aroma tidak tajam
6.    Kulit terlihat layu
BAB 3 PENUTUP
a.Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapat dari pembahasan yang dilakukan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain yaitu :
1.     Perlakuan menggunakan dua macam bahan tanam tidak memberikan hasil yang berbeda nyata. Yaitu bibit yang sudah lama dan yang masih bagus
2.     Pada tahap awal pertumbuhan bibit jahe memerlukan air yang cukup banyak sehingga pada tahap awal pertumbuhan pengairan perlu diperhatikan untuk memastikan jahe mendapatkan lingkungan yang menunjang untuk pertumbuhan.
3.     Asal usul bibit harus jelas untuk memastikan kualitas bibit begitu juga dengan umur bibit yang mana akan mempengaruhi sifat kimia bibit yang digunakan untuk penunasan ataupun pengakaran saat ditanam.
4.     Budidaya yang baik hendaknya memperhatikan musim yang ada, apabila musim kurang cocok maka memerlukan pekerjaan yang lebih, sehingga ini akan menjadikan kurang efisien.
b.SARAN
saran yang dapat di sampaikan setelah pembahasan ini adalah:
1.jika kalian ingin membudidayakan tanaman jahe sebaiknya menggunakan pupuk kompos karena akan menghasilkan tunas yang bagus.
2.membudidayakan tanaman jahe ini cukup sulit namun jangan sungkan untuk minta bantuan dari orang sekitar misalnya orang tua bahkan teman.

3.jangan lupa untuk menyiram dan memberi pupuk dengan rutin pada tanaman yang kalian tanam agar pertumbuhannya baik dan berkualitas.

Komentar

Postingan Populer