MAKALAH BAHASA INDONESIA KELAS IX
BERSAHABAT DENGAN ALAM
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha esa ALLAH SWT,yang senantiasa melimpahkan rahmat-nya sehingga saya
dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya.
Adapun
maksud dan tujuan dari penyusunan karya tulis ini adalah untuk memberikan
informasi tenetang penyalahgunaan BERSAHABAT
DENGAN ALAM sebagai tugas yang
harus ditempuh oleh setiap siswa.
Laporan
ini disusun berdasarkan penelitian melalui berbagai sumber.Namun,dalam
penyusunannya saya menyadari masih banyak kekurangan dari kata sempurna,oleh
karena itu dengan rendah hati saya meanti saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari semua pembaca.
Jambi,Februari 2018
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL..................................................................................................
i
KATA PENGANTAR.................................................................................................
ii
DAFTAR
ISI..............................................................................................................
iii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................
a.Latar Belakang Masalah
b.Perumusan Masalah
c.Tujuan Penulisan
BAB 2
PEMBAHASAN...............................................................................................
a.Devinisi Bencana Alam
b.Klasifikasi Bencana Alam
c.Macam-macam Bencana Alam dan cara mengatasinya
d.Dampak yang terjadi akibat bencana alam
e.Manfaat menjaga lingkungan
f.Pelaku dan Peristiwa
BAB 3
PENUTUP.........................................................................................................
a.Kesimpulan
b.Saran
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Masalah
Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan.
Sayangnya kejadian pun terus saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap
maksimal tetapi kenyataan sering tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang
mengagungkan Tuhan sehingga segala kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu
berarti derita.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam.
Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama
datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan
itu semua bukan masalah yang mudah. Dalam arti mudah difahami dan mudah
diterima oleh mereka yang mengalami. Bayangkan saja harta yang dikumpulkan
sedikit demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika.
B.Perumusan
Masalah
1.
Apa devinis bencana alam itu ?
2.
Apa saja klasifikasi bencana alam itu ?
3.
Apa saja macam – macam bencana alam di
sekitar kita kita dan cara mengatasinya ?
4.
Apa saja dampak yang terjadi akibat
bencana alam itu ?
5.
Manfaat dari kita Bersahabat Dengan Alam?
C.Tujuan
1.
Menjelaskan devinisi bencana alam.
2.
Menjelaskan klasifikasi benacana alama.
3.
Menjelaskan macam – macam bencana alam di
sekitar kita kita dan cara mengatasinya.
4.
Menjelaskan dampak yang terjadi akibat
bencana alam.
5.
Manfaat menjaga Lingkungan.
BAB 2
PEMBAHASAN
a.Devinisi Bencana Alam
Bencana alam adalah konsekuensi dari
kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa
bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia,
akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian
dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai
bencana yang diakibatkan oleh gejala alam. Sebenarnya gejala alam merupakan
gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika
gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya
(kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada
kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka.
Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: “bencana muncul bila ancaman
bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan”. Dengan demikian, aktivitas alam yang
berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan
manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian
istilah “alam” juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau
malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga
tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam
bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi
mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki
tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki
kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak akan
memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki
ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan bencana
merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk
mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir.
Dengan demikian
meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk
yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.
b.Klasifikasi
Bencana ALAM
1. Bencana alam geologis
Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya
yang berasal dari dalam bumi (gaya endogen). Yang termasuk dalam bencana alam
geologis adalah gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.
2. Bencana alam klimatologis
Bencana alam klimatologis merupakan
bencana alam yang disebabkan oleh faktor angin dan hujan. Contoh bencana alam
klimatologis adalah banjir, badai, banjir bandang, angin puting beliung,
kekeringan, dan kebakaran alami hutan (bukan oleh manusia).
Gerakan tanah (longsor) termasuk juga
bencana alam, walaupun pemicu utamanya adalah faktor klimatologis (hujan),
tetapi gejala awalnya dimulai dari kondisi geologis (jenis dan karakteristik
tanah serta batuan dan sebagainya).
3. Bencana alam ekstra-terestrial
Bencana alam Ekstra-Terestrial adalah
bencana alam yang terjadi di luar angkasa, contoh : hantaman/impact meteor.
Bila hantaman benda-benda langit mengenai permukaan bumi maka akan menimbulkan
bencana alam yang dahsyat bagi penduduk bumi.
c.Macam-macam Bencana ALAM
1. Banjir
Banjir adalah bencana akibat curah hujan
yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai
sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang
ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang
ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.
Jenis – Jenis Banjir
Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan
sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga,
yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang.
a. Banjir Sungai : Terjadi karena air sungai
meluap.
b. Banjir
Danau : Terjadi karena air
danau meluap atau bendungannya jebol.
c. Banjir Laut
pasang :
Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.
Penyebab Terjadinya Banjir
a) Secara umum,
penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut :
b) Penebangan
hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
c)
Pendangkalan sungai,
d) Pembuangan
sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun gotong royong,
e) Pembuatan
saluran air yang tidak memenuhi syarat,
f)
Pembuatan tanggul yang kurang baik,
g) Air laut,
sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.
Cara Mengantisipasi Banjir
Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak
hal yang harus dilakukan, diantaranya adalah :
a) membersihkan saluran air dari
sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga menyebabkan terjadinya banjir.
b)mengeruk sungai-sungai dari
endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.
c)membangun rute-rute drainase alternatif
(kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa) sehingga dapat mencegah beban
yang berlebihan terhadap sungai.
d)tidak mendirikan bangunan pada wilayah
(area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan air.
e) tidak menebangi pohon-pohon di hutan,
karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air, sehingga jika terjadi hujan
lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara langsung oleh tanah
bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor.
f) membuat tembok-tembok penahan dan
tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok laut di sepanjang
pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak masuk ke dalam
daratan.
2.Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan adalah kebakaran yang
diakibatkan oleh faktor alam seperti akibat sambaran petir, kekeringan yang
berkepanjangan, leleran lahar, dan lain sebagainya. Kebakaran hutan menyebabkan
dampak yang luas akibat asap kebakaran yang menyebar ke banyak daerah di
sekitarnya. Hutan yang terbakar juga bisa sampai ke pemukiman warga sehingga
bisa membakar habis bangunan-bangunan yang ada.
Penyebab Kebakaran liar, antara lain:
a) Sambaran petir
pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang.
b) Kecerobohan
manusia antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan lupa
mematikan api di perkemahan.
c) Aktivitas
vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung
berapi.
d) Tindakan yang
disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan
pertanian baru dan tindakan vandalisme.
e) Kebakaran di
bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran
di atas tanah pada saat musim kemarau.
Cara Mengantisipasi Kebakaran Hutan :
Pencegahan kebakaran hutan pada tingkat
unit pengelolaan hutan konservasi, kesatuan pengelolaan hutan produksi,
kesatuan pengelolaan hutan lindung meliputi kegiatan:
a) Inventarisasi lokasi rawan kebakaran
hutan;
b) Inventarisasi faktor penyebab
kebakaran;
c)Penyiapan regu pemadam kebakaran;
d)Pembuatan prosedur tetap;
e)Pengadaan sarana dan prasarana; dan
f)Pembuatan sekat bakar.
3. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah goncangan yang
mengguncang suatu daerah mulai dari yang tingkat rendah sampai tingkat tinggi
yang membahayakan. Gempa dengan
skala tinggi dapat membuat luluhlantak apa-apa yang ada di permukaan bumi.
Rumah, gedung, menara, jalan, jembatan, taman, landmark, dan lain sebagainya
bisa hancur rata dengan tanah jika terkena gempa bumi yang besar.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari
pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan
yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai
pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akǍan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan
lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di
perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam
kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam
mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat
terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu
dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi
(jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di
balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga)
juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi
(contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky
Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan
peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata
nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia
seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
Mengantisipasi Gempa Bumi
Antisipasi yang harus dilakukan bagi
masyarakat luas adalah apa dan bagaimana cara menghadapi kejadian gempa, pada
saat dan sesudah gempa terjadi. Beberapa saran dalam menghadapi kejadian gempa
adalah sebagai berikut:
Sebelum terjadi gempa
a) Mengetahui secara teliti jalan-jalan
keluar masuk dalam keadaan darurat di mana pun kita berada. Ingat gempa dapat terjadi
sewaktu-waktu.
b) Meletakkan barang-barang yang berat di
tempat yang stabil dan tidak tergantung.
c) Matikan segera lampu, kompor minyak
atau gas serta listrik agar terhindar dari bahaya kebakaran.
Saat terjadi gempa
Jika berada di dalam ruangan: diamlah
sejenak, jangan panik dan segeralah keluar dari bangunan. Secepatnya mencari
perlindungan di bawah meja atau di dekat pintu. Jauhi tempat-tempat yang
mungkin mengakibatkan luka seperti kaca, pipa gas atau benda-benda tergantung
yang mungkin akan jatuh menimpa.
Jika berada di luar rumah: tinggallah atau
carilah tempat yang bebas dari bangunan-bangunan, pohon atau dinding. Jangan
memasuki bangunan meskipun getaran gempa sudah berhenti karena tidak mustahil
runtuhan bangunan masih dapat terjadi.
Jika berada di tengah keramaian: janganlah
turut berdesak-desakan mencari jalan keluar, meskipun orang-orang yang panik
mempunyai keinginan yang sama. Carilah tempat yang tidak akan kejatuhan
runtuhan.
Jika berada dalam bangunan tinggi:
secepatnya mencari perlindungan di bawah meja dan jauhilah jendela atau dinding
luar bangunan. Tetaplah berada di lantai di mana kamu berada ketika gempa
terjadi, dan jangan gunakan elevator atau lift yang ada.
Jika sedang mengendarai kendaraan:
hentikan kendaraan kamu dan tetaplah berada di dalam mobil dan pinggirkanlah
mobil kamu. Jangan berhenti di atas jembatan, atau di bawah jalan layang. Jika
gempa sudah berhenti, janganlah langsung melintasi jalan layang atau jembatan
yang membentang, sebelum dipastikan kondisinya aman.
Setelah terjadi gempa
a) Tetap
menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca atau bahan-bahan
yang merusak kaki.
b) Periksalah
apakah kamu mendapat luka yang memerlukan perawatan segera.
c)
Periksalah aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika tercium bau
gas usahakan segera menutup sumbernya dan jangan sekali-kali menyalakan api dan
merokok.
d) Periksalah
kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan kamu.
e) Dengarkan
informasi melalui televisi, radio, telepon yang biasanya disiarkan oleh
pemerintah, bila hal ini memungkinkan.
f)
Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa susulan. Dan berdoa
agar terhindar dari bencana yang lebih parah.
4. Tsunami
Tsunami adalah ombak yang sangat besar
yang menyapu daratan akibat adanya gempa bumi di laut, tumbukan benda
besar/cepat di laut, angin ribut, dan lain sebagainya. Sunami sangat berbahaya
karena bisa menyapu bersih pemukiman warga dan menyeret segala isinya ke laut
lepas yang dalam. Tsunami yang besar bisa membunuh banyak manusia dan makhluk
hidup yang terkena dampak tsunami.
Penyebab terjadinya tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadi
gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan
gunung api, gempa bumi,longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90%
tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa
tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung
Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat
mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan
gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan
terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi
gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung
pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa
mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya
akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai
yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga
beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai
puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami
akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai
beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.Gerakan vertikal ini dapat
terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah
subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut
serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat
menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi.
Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air
laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis
atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup
besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
Gempa yang menyebabkan tsunami :
a) Gempa bumi yang
berpusat di tengah laut dan dangkal (0 – 30 km)
b) Gempa bumi
dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
c) Gempa
bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
Cara Mengantisipasi Tsunami :
Beberapa langkah dalam antisipasi dari
bencana tsunami:
a) Jika kamu
sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya
ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang
terdekat.
b) Jika situasi
memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan.
c) Jika
situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan No.2, carilah bangunan
bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat
untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).
d) Jika situasi
memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan kamu bebas dan tidak
membawa apa-apa.
5. Gunung Meletus
Gunung meletus
adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam bumi seperti debu, awan panas, asap, kerikil,
batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma, dan lain sebagainya. Gunung
meletus biasanya bisa diprediksi waktunya sehinggi korban jiwa dan harta benda
bisa diminimalisir.Magma adalah
cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat
tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000
°C. Cairan magma yang keluar
dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi
yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan
lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.Tidak semua gunung
berapi sering meletus. Gunung berapi
yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.
Berbagai Tipe Gunung Berapi
a) Gunung berapi
kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)
b) Gunung berapi
perisai (shield volcano)
c) Gunung
berapi maar
Ciri-ciri gunung berapi akan meletus
Gunung berapi yang akan meletus dapat
diketahui melalui beberapa tanda, antara lain :
a) Suhu di sekitar
gunung naik.
b) Mata air
menjadi kering
c) Sering
mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
d) Tumbuhan di
sekitar gunung layu
e) Binatang di
sekitar gunung bermigrasi
6. Angin Puting Beliung / Angin Ribut
Angin puting beliung adalah angin dengan
kecepatan tinggi yang berhembus di suatu daerah yang dapat merusak berbagai
benda yang ada di permukaan tanah. Angin yang sangat besar seperti badai,
tornado, dan lain-lain bisa menerbangkan benda-benda serta merobohkan bangunan
yang ada sehingga sangat berbahaya bagi manusia.
Puting Beliung secara resmi digambarkan
secara singkat olehNational Weather Service Amerika Serikat seperti tornado
yang melintasi perairan. Namun, para peneliti umumnya mencirikan puting beliung
“cuaca sedang” berasal dari puting beliung tornado.
Puting beliung cuaca sedang sedikit
perusak namun sangat jauh dari umumnya dan memiliki dinamik yang sama
dengansetan debu dan landspout. Mereka terbentuk saat barisan awan cumulus
congestus menjulang di perairan tropis dan semitropis. Angin ini memiliki angin
yang secara relatif lemah, dinding berlapis lancar, dan umumnya melaju sangat
pelan. Angin ini sangat sering terjadi di Florida Keys.
Puting Beliung Tornado merupakan secara
harafiah sebutan untuk “tornado yang melintasi perairan”. Angin ini dapat
terbentuk melintasi perairan seperti tornado mesosiklon, atau menjadi tornado
darat yang melintas keluar perairan. Sejak angin ini terbentuk dari badai petir
perusak dan dapat menjadi jauh lebih dahsyat, kencang, dan bertahan lebih lama
daripada puting beliung cuaca sedang, angin ini dianggap jauh lebih
membahayakan.
7. Tanah Longsor
Tanah longsor adalah tanah yang turun atau
jatuh dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Masalahnya jika ada
orang atau pemukiman di atas tanah yang longsor atau di bawah tanah yang jatuh
maka sangat berbahaya. Tidak hanya tanah saja yang longsor karena batu, pohon,
pasir, dan lain sebagainya bisa ikut longsor menghancurkan apa saja yang ada di
bawahnya.
Longsor atau sering disebut gerakan tanah
adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan asa batuan atau
tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan
besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu
faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor
yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama
kejadian ini adalah gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam, namun
ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh :
Erosi yang disebabkan sungai –
sungai atau gelombang laut yang menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam
lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan
hujan lebat gempa bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya
lereng-lereng yang lemah gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang,
hujan lebat dan aliran debu-debu getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan
bahan-bahan peledak, dan bahkan petir berat yang terlalu berlebihan, misalnya
dari berkumpulnya hujan atau salju;
8. Pemanasan global atau Global Warming
Pemanasan global atau Global Warming
adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan
daratanBumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ±
0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.Intergovernmental Panel
on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan suhu
rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh
meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kacaakibat aktivitas manusia” melalui
efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30
badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari
negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak
setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh
projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat1.1 hingga 6.4 °C
(2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu
disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas
rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang
berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100,
pemanasan dan kenaikan muka air lautdiperkirakan akan terus berlanjut selama
lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini
mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.Meningkatnya suhu global
diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya
permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta
perubahan jumlah dan polapresipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain
adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai
jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para
ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa
depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut
akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih
terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan
yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut
atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian
besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi
Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
9. Kekeringan
Perlu dibedakan antara kekeringan
(drought) dan kondisi kering (aridity). Kekeringanadalah kesenjangan antara air
yang tersedia dengan air yang diperlukan, sedangkan ariditas (kondisi kering)
diartikan sebagai keadaan jumlah curah hujan sedikit.
Kekeringan (kemarau) dapat timbul karena
gejala alam yang terjadi di bumi ini. Kekeringan terjadi karena adanya
pergantian musim. Pergantian musim merupakan dampak dari iklim. Pergantian
musim dibedakan oleh banyaknya curah hujan. Pengetahuan tentang musim
bermanfaat bagi para petani untuk menentukan waktu tanam dan panen dari hasil
pertanian. Pada musim kemarau, sungai akan mengalami kekeringan. Pada saat
kekeringan,sungai dan waduk tidak dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya
sawah-sawah yang menggunakan sistem pengairan dari air hujan juga mengalami
kekeringan. Sawah yang kering tidak dapat menghasilkan panen. Selain itu,
pasokan air bersih juga berkurang. Air yang dibutuhkan sehari-hari menjadi
langka keberadaannya.Kekeringan pada suatu kawasan merupakan suatu kondisi yang
umumnya mengganggu keseimbangan makhluk hidup.
Kondisi kekeringan dapat ditinjau dari
berbagai segi, diantaranya:
a) Kekeringan
meteorologis (meteorological drought)
b) Kekeringan
pertanian (agricultural drought)
c)
Kekeringan hidrologis (hydrological drought)
d) Kekeringan
sosial – ekonomi (socio – economic drought)
e) Beberapa cara
untuk mengantisipasi kekeringan, diantaranya:
f) membuat
waduk (dam) yang berfungsi sebagai persediaan air di musim kemarau. Selain itu
waduk dapat mencegah terjadinya banjir pada musim hujan,
g) membuat hujan
buatan untuk daerah-daerah yang sangat kering,
h) reboisasi atau
penghijauan kembali daerah-daerah yang sudah gundul agar tanah lebih mudah
menyerap air pada musim penghujan dan sebagai penyimpanan cadangan air pada
musim kemarau.
d.Dampak yang terjadi akibat bencana alam
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada
kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka.
Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: “bencana muncul bila ancaman
bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan”. Dengan demikian, aktivitas alam yang
berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan
manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya,
pemakaian istilah “alam” juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya
bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian
juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang
mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang
berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki
tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability)
yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang
berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep
ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan
infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani
tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut
rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan
ketetahanan terhadap bencana yang cukup.
Bencana berarti juga terhambatnya laju
pembangunan. Berbagai hasil pembangunan ikut menjadi korban sehingga perlu
adanya proses membangun ulang. Kehidupan sehari-hari juga menjadi
tersendat-sendat. Siswa yang hampir menempuh ujian terpaksa berhenti bersekolah. Kenyataan
seperti ini berarti pula muncul kemungkinan kegagalan di masa mendatang.
Pemenuhan kebutuhan seharihari juga menjadi sulit padahal penggantinya juga
tidak bisa diharapkan segera ada.
e.Manfaat menjaga lingkungan
1.terhindar dari berbagai penyakit, seperti DBD,diare,penyakit paru
paru,dll.
2.terhindar dari bencana alam seperti banjir dam tanah longsor
3.udara akan terasa segar dan terhindar dari polusi udara
4.lebih tenang dalam menjalankan aktiftas sehari hari
5.terhindar dari pencermaran air akibat dari limbah pabrik maupun rumah tangga
masih banyak lagi manfaat menjaga lingkungan, maka itu kita haru memulaiynya dari rumah sendiri, jika kita bisa menjaga kebersihan rumah, maka ita juga bisa menjaga kebersihan lingkungan sekitar
2.terhindar dari bencana alam seperti banjir dam tanah longsor
3.udara akan terasa segar dan terhindar dari polusi udara
4.lebih tenang dalam menjalankan aktiftas sehari hari
5.terhindar dari pencermaran air akibat dari limbah pabrik maupun rumah tangga
masih banyak lagi manfaat menjaga lingkungan, maka itu kita haru memulaiynya dari rumah sendiri, jika kita bisa menjaga kebersihan rumah, maka ita juga bisa menjaga kebersihan lingkungan sekitar
f.Pelaku dan Peristiwa
Pelaku yang bertanggung jawab atas
kerusakan hutan adalah manusia,oleh karena marilah kita sadar bahwa pentingnya
menjaga kebersihan dan keindahannya,merusak
gak ada gunaya kalau kita tidak dapat memperbaikinya seperti semula,
-PERISTIWA-PERISTIWA BENCANA ALAM AKIBAT
PERBUATAN MANUSIA DI INDONESIA
1.Banjir besar di bengkulu
Banjir besar yang telah melanda daerah
bengkulu itu terjadi pada bulan januari 1989 yang lalu.banjir tersebut telah
menghanyutkan 872 rumah penduduk,lalu 15 jaringan irigasi rusak dan jebol, 210
hektare tambak ikan rusak berat ,dan ikannya hanyut. Jembatan putus sebanyak 4 buah, 24 sekolah
turut rusak. Anak-anak sekolah terpaksa diliburkan beberapa hari,dan 23 balai
desa rusak parah.
2.Kebakaran hutan Kebakaran hutan dan lahan terus meluas di Pulau
Sumatera. Selain Provinsi Riau, titik api juga terdeteksi menyebar di 5
provinsi lainnya. Di Pekanbaru sendiri, asap dari
kebakaran sudah menyelimuti sejak Jumat pagi dan menyebabkan
jarak pandang hanya 3 kilometer. Berdasarkan pantauan satelit Terra dan Aqua
milik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ada sekitar 35 titik
api yang tersebar di Provinsi Aceh 4, Bangka Belitung 2, Jambi 5, Kepulauan
Riau 3 dan Sumatera Barat 1. “Di Provinsi Riau sendiri terdeteksi 15 titik yang
tersebar di 4 kabupaten/kota. Yaitu Bengkalis 3 titik, Pelalawan 3, Rokan Hulu
2 dan Kabupaten Siak 7 titik,” jelas staf Humas Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) Agus Wibowo di Pekanbaru,Riau,Jumat(27/2/2015).
Dari semua titik panas, sebut Agus, yang mengindikasikan titik api sebagai kebakaran hutan dan lahan ada 9. Semuanya tersebar di Bengkalis, Pelalawan, Rokan Hulu dan Siak. Pada umumnya, cuaca di Riau cerah berawan. Peluang hujan dengan intensitas ringan dan tidak merata diprakirakan terjadi pada malam hari di wilayah Riau bagian barat dan selatan. “Jarak pandang terpendek terjadi di Pekanbaru karena disebabkan kebakaran hutan dan lahan, yaitu sekitar 3 kilometer. Kemudian di Pelalawan 3 kilometer, Dumai 6 kilometer dan Rengat 5 kilometer,” ujar Agus. Sementara itu, BMKG Pekanbaru mengkhawatirkan dampak kebakaran yang terus meluas di Riau. Jika tidak segera diantisipasi, Riau diprediksi bakal ‘mengekspor’ asap ke negara tetangga.
Dari semua titik panas, sebut Agus, yang mengindikasikan titik api sebagai kebakaran hutan dan lahan ada 9. Semuanya tersebar di Bengkalis, Pelalawan, Rokan Hulu dan Siak. Pada umumnya, cuaca di Riau cerah berawan. Peluang hujan dengan intensitas ringan dan tidak merata diprakirakan terjadi pada malam hari di wilayah Riau bagian barat dan selatan. “Jarak pandang terpendek terjadi di Pekanbaru karena disebabkan kebakaran hutan dan lahan, yaitu sekitar 3 kilometer. Kemudian di Pelalawan 3 kilometer, Dumai 6 kilometer dan Rengat 5 kilometer,” ujar Agus. Sementara itu, BMKG Pekanbaru mengkhawatirkan dampak kebakaran yang terus meluas di Riau. Jika tidak segera diantisipasi, Riau diprediksi bakal ‘mengekspor’ asap ke negara tetangga.
BAB 3
PENUTUP
a.kesimpulan
Bencana
alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik,
seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia.
Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan
darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural,
bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk
mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka.
Klasifikasi
bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1.
Bencana alam geologis
2.
Bencana alam klimatologis
3.
Bencana alam ekstra-terestrial
Sedangkan
macam- macam bencana alam yang ada di sekitar kita adalah sebagai berikut:
·
Pemanasan
Global
·
Gempa bumi
·
Gunung meletus
·
Kebakaran liar
·
Banjir
·
Tsunami
·
Bencana alam
terkait cuaca
·
Tornado
·
Kemarau
Besarnya
potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari
kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor
besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Banyak
masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk
yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan
manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dan
juga terhambatnya laju perekonomian daerah tersebut.
b.saran
Saran yang dapat
disampaikan setelah pembahasan makalah ini adalah :
1. Kepada pemerintah agar
meningkatkan manajemen bencana agar sedini mungkin dapat diantisipasi
terjadinya bencana alam di Indonesia.
2. Kepada masyarakat agar lebih
menjaga lingkungan karena bagaimanapun bencana yang terjadi tidak terlepas dari
kerusakan lingkungan.
3. Cintailah lingkungan sekitar
kita agar kita terhindar dari segala bencana dan penyakit yang dapat timbul
akibat ulah kita dan yang paling penting tapi sederhana adalah jangan membuang
sampah sembarangan,buanglah sampah pada tempatnya
TERIMAH KASIH
PENULIS
VANNES APRILIANSYAH.
.
Komentar
Posting Komentar